• Ya ALLAH,jika Engkau mengirimkan dia sebagai jodohku, maka ajarkanlah dia cara menghargai dan memahami perasaanku. !

    Belum Menjadi Wakil Rakyat, Sudah Bertindak “Ceroboh”


    UNTUK menjadi Caleg KPU hanya mensyaratkan 16 kriteria, sesuai dengan UU No. 8 tahun 2012 tentang Pemilu. Ada satu kriteria yang tak dimasukkan, yakni soal cermat atau ketelitian. Akibatnya ada sejumlah Caleg DPR maupun DPRD yang membuat kesalahan konyol, sehingga bolehlah rakyat menggerutu: belum menjadi wakil rakyat sudah berbuat “ceroboh”. Bagaimana jika sudah jadi kelak?
    Pada persyaratan untuk menjadi Caleg, point 4 disebutkan: Cakap berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia. Tapi di Bandung, Norbaya Caleg DPRD No. 7 dari Partai Nasdem, ternyata belum benar-benar menguasai Bahasa Indonesia. Dalam poster-posternya yang bertebaran di pohon dan tembok-tembok perkampungan dia memilih misi: MEMPERDAYAKAN KAUM PEREMPUAN. Di atas fotonya yang berjilbab itu dia menambahkan catatan: mohon do’a dan dukungan.
    Saat sekolah di SD hingga SMA Caleg ini pelajaran Bahasa Indonesia dapat berapa ya? Masak Norbaya ini tak bisa membedakan antara memperdayakan dan memberdayakan. Bila mengikuti pengertian kalimat Mbak Norbaya, mana ada yang mau mencoblosnya, karena dia nanti di DPRD justru akan menipu kaum perempuan. Anehnya,  sudah salah begitu kok masih minta doa dan dukungan.
    Yang tingkat DPR juga sama parahnya, misalnya Caleg PDIP: Dra. SB Wiryanti Sukamdani CHA. Sudah pernah jadi anggota DPR dan pendidikan luar negeri, tapi dia tak bisa mengisi CV (Curiculum Vitae) dengan benar. Ada kolom: RT/sebutan lain: ….. dia mengisinya: RT: Rukun Tetangga, dan RW: Rukun Warga.
    Mungkinkah Norbaya di Bandung dan Wiryanti Sukamdani di Jakarta sebodoh itu? Kemungkinan besar, mereka ini hanya percaya saja pada timsesnya, tanpa menelitinya kembali. Tambah celaka lagi, pihak kesekjenan PDIP dan KPU sendiri juga kurang teliti, sehingga langsung saja dimasukkan ke website, akhirnya jadi bahan tertawaan di internet.
    Inti cerita, baik Norbaya maupun Wiryanti Sukamdani kurang cermat, terlalu percaya pada anak buah atau timsesnya. Rakyat pun layak mempertanyakan, belum jadi anggota dewan saja sudah ”ceroboh”, bagaimana bila sudah jadi nanti? – gunarso ts 
    source:http://poskotanews.com/2014/04/02/belum-menjadi-wakil-rakyat-sudah-bertindak-ceroboh/

     

    Kata Romantis

    Andai aku bisa menjadi bagian dari dirimu, maka aku memilih untuk jadi air matamu yang selalu tersimpan dalam hatimu, yang lahir dari mata indahmu, bertahan hidup di pipimu, hingga mati di bibirmu.